KERINCIZONE.COM, SUNGAIPENUH - Sejak Senin (18/5) lalu, warga Kecamatan Hamparan Rawang dihebohkan dengan beredarnya selebaran gelap.
Selebaran gelap sebanyak 4 lembar kertas HVS itu berisi ajakan untuk tidak memilih calon Walikota Sungaipenuh incumbent, Asafri Jaya Bakri (AJB).
Pantauan metrosakti.com, 4 lembar selebaran itu, pelaku memberikan tema untuk masing-masing lembaran. Lembar pertama dengan tema Nasib Anak Rawang, lembar kedua berjudul Kejujuran Air Mata, lembar ketiga Inul Mau Bergoyang, dan lembar terakhir berjudul Kanyahoo Batuah.
Begini kutipan tulisan yang yang dimuat dalam lembaran pertama selebaran gelap dengan judul "Nasib Anak Rawang":
"Musim berganti musim, di Rawang ada dua musim, musim hujan musim tenggelam, musim panas Rawang kehausan. Pilkada membawa harapan baru, para Pegawai Negeri Sipil Rawang jangan bawa kami ke bapak tiri, para pemangku adat Rawang jangan bawa kami ke ibu tiri, jangan jual kami rakyat dan jangan kami dibodohi. Begililah nasib anak Rawang selalu mementingkan kepentingan pribadi. 2015 harapan baru bagi Rawang, bukan tangisan jilid dua bagi Rawang. Hai pemuda dan pemudi bangkitlah kau dari kezaliman dan kebodohan dari para pemimpin kita. Mari kita bersatu untuk kemenangan kita semua,".
Akhir dalam tulisan dikertas bagian pertama tertulis besar "Asal Bukan AJB".
Tidak hanya itu, di bagian kertas kedua, tiga dan empat juga memuat himbauan yang sama kepada masyarakat Hamparan Rawang intinya menolak AJB.
Meski belum diketahui siapa pelaku penyebar selebaran itu, namun sejumlah kalangan di Hamparan Rawang banyak yang menyesalkan perbuatan pelaku yang tidak bertanggungjawab tersebut.
Ketua Pemuda Pelajar Rawang, Sep Eka Putra, kepada wartawan mengaku sangat menyesalkan dengan ditemukannya selebaran gelap yang mengajak masyarakt untuk tidak memilih AJB. Menurut dia, saat ini bukan zamannya lagi menyampaikan aspirasi secara sembunyi-sembunyi, apalagi pernyataan yang tidak berdasar.
"Jika kita merasa benar silakan buktikan langsung di depan publik," ujarnya kepada Metrosakti.com.
Sementara itu, salah satu tokoh adat Hamparan Rawang, Asri, juga menyesalkan perbuatan pelaku penyebar selebaran. Apalagi, kata dia, dalam selebaran itu, menuding dan menghujat PNS dan kaum adat Hamparan Rawang.
"Mengapa sasaran PNS dan kaum adat. Padahal, mereka sudah berjuang untuk membangun daerah, jangan setiap program pemerintah dihubung-hubungkan dengan politik. Tidak ada hubungan rencana pembangunan rumah adat dengan politik, itu murni program pemerintah," ungkapnya. (Sai/Metrosakti.com)


0 Komentar