KERINCIZONE.COM, JAMBI – Syahirsah sepertinya mulai ragu-ragu untuk maju melalui partai politik di Pilkada Batanghari nanti. Pasalnya, hingga kini ia belum berhasil mengantongi dukungan dari partai politik. Apalagi Golkar tempat ia bernaung kini tengah dilanda konflik internal dan terancam tak bisa ikut Pilkada serentak Desember nanti.

       Kepada sejumlah wartawan, Syahirsah mengaku telah mempersiapkan diri untuk maju melalui jalur perseorangan. Ia telah mengumpulkan dukungan KTP. “Antisipasi  tu perlu. Sudah banyak la (mengumpulkan KTP, red),” akunya.

       Menurutnya, langkah antisipasi tersebut perlu dilakukan oleh seorang kandidat setelah memutuskan untuk ikut bertarung. Kemungkinan terburuk dalam sebuah situasi apalagi politik harus benar-benar dikaji secara matang. “Tapi kalau ada perahu, enak pakai perahu,” sebutnya.

       Ia juga mengaku, meski sudah melakukan pendekatan dengan partai politik, belum ada satupun rekomendasi dukungan yang ia pegang. “Belum satu partai pun yang deal, yang mengatakan bahwa kami mendukung, belum ada,” tuturnya.

Mengenai kedekatannya dengan beberapa kandidat seperti dari PKB dan Gerindra yang disebut bakal menjadi pendampingnya. Ia memberikan sinyal posotif dengan menyebutkan dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi. “Semua peluang terbuka, dengan Gerindra dengan PKB mapupun perseorangan,” katanya.

Ketua DPD Golkar Batanghari ke depan juga akan terus melakukan lobi-lobi politik untuk menemukan kepastian partai pengusung. “Lobi-lobi politik masih kita jalani terus,” imbuhnya.

Lantas bagaimana dengan Golkar? Syahirsah menyatakan, kondisi saat ini setelah adanya putusan PTUN memenangkan kubu Aburizal Bakrie (ARB) kemarin Golkar sudah maju selangkah. Tentu jika Golkar bisa ikut Pilkada maka posisinya akan aman. “Di Batanghari sudah lima kursi, tinggal lagi mencari dua kursi,” tandasnya. (aiz/jambiupdate.com)