KERINCIZONE.COM, KERINCI - Tujuh orang warga Desa Lolo Kecil, Kecamatan Bukit Kerman yang dikabarkan hilang selama 7 hari Gunung Kunyit, Kecamatan Bukit Kerman diduga ingin mencari emas di Bukit Belerang itu.

Untuk diketahui di Bukit Belerang yang mistis itu terdapat Lembah Taman Dewa atau Taman Bidadari yang indah dan sumber air panas Grao Sikai. Disebut mistis, karena menurut masyarakat setempat, Gunung Kunyit adalah tempat bertapa bagi penuntut ilmu kebatinan. 

Selain mistis, Gunung Kunyit juga merupakan kawasan perlintasan harimau sumatera yang sewaktu-waktu bisa mengancam nyawa para pendaki. Tidak hanya itu Gunung Kunyit juga merupakan gunung yang masih aktif. 

Kapolres Kerinci AKBP S Winugroho Sik melalui Kapolsek Gunung Raya, IPTU Sahrum MD saat dikonfirmasi membenarkan informasi itu. Menurutnya, para warga tersebut pergi ke Gunung untuk jalan-jalan dan diduga mencari emas. "Katanya jalan-jalan, karena disitu ada Taman Indah dengan bunga-bunga, Air panas dan tambang emas," ujarnya. 

Ia mengaku, sejak Jumat (31/7) pukul 09.00 hingga hari ini (1/8) pihaknya bersama masyarakat yang berjumlah 44 orang dan dipimpin oleh Kapolsek Gunung Raya masih melakukan pencarian ke Gunung Kunyit, namun tidak membuahkan hasil. 

"Sudah kita cari, namun tidak ketemu. Pukul 18.00 kita hentikan pencarian, karena cuaca tidak mendukung, karena hujan dan perbekalan menipis," ucapnya. 

Hingga saat ini, belum diketahui pasti kondisi tujuh warga tersebut sampai saat ini. 

Informasi yang diperoleh, ketujuh orang warga yang diketahui identitasnya yaitu Zakwan bin Zamzami (30), Azan (23), Rumanto (25), Arlis bin Sarman (30), Yoga bin Amrin (31), Zalo (25) dan Cipto (31) pergi ke Bukit Belerang pada Minggu (26/7). 

Kepada keluarganya para korban mengaku hanya tiga hari berada di Bukit Belerang dan membawa bekal untuk tiga hari. Namun, hingga hari keenam para warga tersebut tidak juga pulang kerumah. 

Pihak keluarga dan masyarakat yang khawatir dengan kondisi mereka lalu melapor ke Polsek Gunung Raya. Pencarian pun mulai dilakukan Jumat kemarin. 

Para korban hanya membawa bekal untuk tiga hari saat mendaki. Dua hari yang lalu korban masih sempat berkomunikasi dengan keluarganya menggunakan Handphone, namun setelah itu hilang kontak, karena tidak ada sinyal atau baterai HP habis. 

Dia berharap korban masih hidup dan dapat ditemukan. (Iam)


metrosakti.com